Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Kritik Esai Cerpen “Sulastri dan Empat Lelaki” Karya M. Shoim Anwar

Kritik Esai Cerpen “Sulastri dan Empat Lelaki” Karya M. Shoim Anwar M. Shoim Anwar merupakan pengarang dari cerpen yang berjudul “Sulastri dan Empat Lelaki”. M. Shoim Anwar lahir di Desa Sambong Dukuh, Jombang, Jawa Timur. Setamat dari SPG di kota kelahirannya, dia melanjutkan pendidikan ke IKIP Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, kemudian diteruskan ke Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya untuk S-2 dan S-3. Dia pernah mengajar di SD, SMP, SMA, dan Perguan Tinggi. M. Shoim Anwar sudah banyak mengarang sebuah puisi dan cerpen. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi berbahasa Indonesia, Inggris, dan Prancis, seperti  Cerita Pendek dari Surabaya  (editor Suripan Sadi Hutomo),  Negeri Bayang-bayang  (editor D. Zawawi Imron, dkk.),  Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia  (editor Korrie Layun Rampan),  Dari Fansuri ke Handayani  (editor Taufiq Ismail, dkk.),  Horison Sastra Indonesia  (editor Taufiq Isamail, dkk),  Black Forest  (editor Budi Darma),  New York

Kritik Esai Cerpen “Di Jalan Jabal Al-Kaabah” Karya M. Shoim Anwar

Cerpen yang berjudul “Di Jalan Jabal Al-Kaabah” merupakan karya M. Shoim Anwar. Beliau sudah banyak mengarang sebuah cerpen dan puisi. Cerpen “Di Jalan Jabal Al-Kaabah” menceritakan seorang Tuan Amali dan Nyonya Tilah melewati Jalan Jabal Al-Kaabah melihat ada beberapa anak kecil dengan adanya keterbatasan menjadi pengemis. Tuan Amali dan Nyonya Tilah iba ketika melihat mereka yang berada di pinggiran kemudian memberikan sedekah pada anak kecil tersebut. Pada waktu lain, Tuan Amali saat berada di Jalan Jabal Al-Kaabah melihat ada sesuatu yang ganjal karena perempuan bercadar menghalangi orang untuk tidak memotret anak tersebut, kemudian Tuan Amali dapat mengetahui bahwa sebenarnya lengan anak kecil tersebut tidak buntung ketika ada seorang perempuan lain yang meraba lengan anak kecil tersebut. Tuan Amali yang mengetahui ingin memperlihatkan pada orang-orang disekitarnya mengenai kebenaran tersebut tetapi anak kecil tersebut menolak hingga membuat Tuan Amali kesal.  Pada cerpen yang b

Kritik Esai Cerpen “Tahi Lalat”

Kritik Esai Cerpen “Tahi Lalat” Karya M. Shoim Anwar Cerpen yang berjudul “Tahi Lalat” merupakan karya M. Shoim Anwar. Beliau sudah banyak mengarang sebuah cerpen dan puisi. Cerpen “Tahi Lalat” menceritakan kehidupan yang ada di masyarakat dan terdapat seorang lurah, seorang lurah yang diceritakan dalam cerpen mempunyai istri yang memilki tahi lalat di dada. Istri pak lurah sering dibicarakan masyarakat sekitarnya mengenai tahi lalat yang berada di dadanya. Pak lurah dengan isitrinya sebagai kepala desa tetapi tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik banyak janji-janji yang tidak ditepati sehingga banyak warga disekitarnya kecewa. Pak lurah memilih diam ketika ada pembicaraan menyangkut istrinya, yang dilakukan pak lurah agar saat pencalonan menjadi lurah kembali berjalan lancar dan berita yang tersebar hilang dengan sendirinya. Pak lurah selama menjabat dia juga melakukan banyak hal kotor sehingga banyak warganya yang kehilangan sawah ladang dengan berganti menjadi perumahan me

Kritik Esai Cerpen “Sisik Naga di Jari Manis Gus Usup” Karya M. Shoim Anwar

  Kritik Esai Cerpen “Sisik Naga di Jari Manis Gus Usup” Karya M. Shoim Anwar Cerita Pendek yang berjudul “Sisik Naga di Jari Manis Gus Usup” merupakan karya M. Shoim Anwar. Beliau sudah banyak mengarang sebuah cerpen dan puisi.   Cerita pendek “Sisik Naga di Jari Manis Gus Usup” menceritakan seseorang bernama Gus Usup dari keluarga pondok yang memiliki kebiasaan sederhana, tidak serakah dan dapat bergaul dengan siapa saja. Kesederhanaan itu dapat terlihat bahwa Gus Usup rajin ke sawah dan menanam tanaman terong, lombok, dan tomat hingga tumbuh lebat. Gus Usup bersama teman-temannya sering bermain bersama permainan yang ia mainkan adalah bermain kartu, biasanya setelah uang recehan milik teman-temannya habis maka uang milik Gus Usup yang dimenangkan itu dikembalikan pada teman-temannya agar permainan tidak cepat selesai. Gus Usup sendiri mempunyai cincin batu akik yang menarik perhatian, batu itu ia temukan saat di sungai. Cincin yang dimiliki Gus Usup mempunyai motif sisik naga da