Puisi Balada

KAMU MANIS

Oleh: Titania Arsianul Fitri 


Berjalan untuk telusuri arah mana yang kumau

Kubuat hati ini hening seketika

Hanya pikiran bersenandung yang membangkitkan

Sesaat kenangan ikut mengguncang

Membolak-balikkan pada masa itu

 

Di balik jendela kuberdiri melihat kamu dari sudut samping

Kamu terlihat manis lengkap dengan ekspresi sendumu

Kamu berdiri membiarkan wajahmu terkena silau matahari

Aku yang pernah tahu perihal sakit hati tak ingin kau juga larut akan sedih

Patah hati akan mengguncang segenap jiwa

Hingga akan reda ditentukan oleh waktu yang tak kau hitung

Apalah dayaku kemungkinan yang kubuat adalah pilumu akan hilang

 

Hari apa ini kurasa hari ini adalah hari yang membuat hati ini bergetar

Kau dengan jelas sudah mengetahui namaku dengan baik

Ternyata kemungkinan yang kubuat bisa dirasakan

Denganmu aku bingung membahas segala cerita

Sedang kau santai dengan tawamu dan begitu jujur dalam tuturmu

 

Hari-hari seperti berkesan indah dalam pikiran sejenak masa itu

Hingga pada masa seperti tersandung kerikil panas yang terbakar

Itulah hati ketika tersadar kata yang kau ucap begitu baik

Candamu begitu indah senyummu begitu tulus

Kau sudah bahagia sekali seperti pilumu tak pernah hadir

Sayang bahagiamu adalah karena dia

 

Terik matahari menyilaukan langkah kecilku

Sejenak kemungkinan yang kubuat hilang begitu saja

Tidak, kemungkinan itu sudah selesai

Kemungkinan kau bahagia itu adalah nyata

Kemungkinan yang kubuat adalah melihatmu bahagia

Tetapi aku lupa bahagiamu itu karenanya

 

Teruskanlah bahagiamu  hingga pilumu sudah tak tersisa

Dikarenakan tujuanku masa itu adalah ingin kau bahagia

Kamu tetaplah manis dengan senyumanmu

Tapi biarlah aku sekarang berjalan dalam langkah pastiku

Akan kubuat jalan ini lurus ke depan hingga kenangan pahit terurai

Menjadi pilihan tepat untuk mendapatkan yang terbaik

Biarkanlah giliranku saat ini untuk kemungkinan bahagiaku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kritik Esai Lima Cerpen Karya M. Shoim Anwar

Kritik dan Esai Cerpen "Setan Banteng" Karya Seno Gumira Ajidarma

Kritik dan Esai Cover Video Klip "Mama Papa Larang" Karya Judika